Terjatuh

Telepon berbunyi cukup keras hingga membangunkan ku dari tidurku. Tertulis nama Bayu dalam telepon.
 “woy cepet berangkat sudah jam berapa ini”. Teriakan Bayu dalam telepon.
“bentar lagi nyampe”. Jawab Arsy
            Jam berdenting menunjukkan pukul 08:00 WIB. Arsy lupa kalau hari ini ia ada janji dengan Bayu dan Nada untuk membahas pensi yang akan diadakan tiga hari lagi. Setelah selesai siap-siap Arsy bergegas berangkat karena ia sudah ditunggu temannya-temannya cukup lama.
            “woy kemana aja lu, jam segini baru datang. Janji jam berapa datang jam berapa”. Omelan Nada.
“sory, tadi malam gue ngelembur buat acara pensi besok” jawab Arsy. Diskusi pun dimulai dan selesai pada pukul 12.00.
            Arsy melihat jam tangannya menunjukkan pukul 12.15. setelah itu ia langsung bergegas naik motor dan langsung melaju dengan cepat. Tidak perlu menunggu lama Arsy sudah sampai di tempat tujuannya yaitu tempat les adiknya. Arsy menunggu di depan pintu dan kemudian Tara adiknya keluar.
“Ayo kak kita pulang”.
“Emangnya sudah selesai?”.
“Sudah kak, ayo pulang aku sudah lapar”.
Arsy langsung mengambil motor yang di palkirkan disebelah kiri pintu masuk. Tara langsung bonceng kakaknya begitu arsy menyalakan motornya.
            Arsy dan tara sudah sampai di rumah. Di depan rumah ibu sudah menunggu mereka datang. Ibu bergegas menghampiri tara dan arsy dan langsung menarik mereka  masuk kedalam rumah.
“Ayo masu, ibu sudah memasakkan masakan kesukaan kalian”. Sambil menarik tangan tara dan arsy.
            Jam menunjukkan pukul 23.30 Arsy masih sibuk dengan laptopnya. Ia harus menyelesaikan surat-surat yang berhubungan dengan acara pensi. Dan pada pukul 02.00 Arsy sudah selesai dengan pekerjaanya.
            Hari telah berganti. Hari ini Arsy ada kuliah pukul 07.00. dan ia baru bangun pukul 06.00. dia bergegas siap-siap agar tidak terlambat masuk kuliah, karena dosen yang mengampu mata kuliah ini galak jadi dia harus nyampe dulu sebelum dosen itu sampai. Arsy mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Sesampai di kampus dia berlari-lari hingga menabrak seorang gadis berkacamata sampai sang gadis terjatuh.
“Maaf mbak saya tidak sengaja”. Arsy mengulurkan tangannya kepada si gadis itu.
“Iya gak apa-apa mas”. Memengang tangan Arsy dan berdiri.
“Ini nomor hp saya, nanti kalau ada yang terluka segerahubungi saya”. Arsy mengeluarkan kertas dan mencatatkan nomornya.
            “Dari mana aja lu bro. Jam segini baru datang?”. Tanya deni salah satu teman sekelas Arsy
“Iya maaf bro, tadi telat bangunnya. Doesenya sudah haddir?”.
“Santai aja bro dosennya gak masuk tapi beliau memberikan tugas observasi”.
“Oh gitu ya, jadi ini kosong?” Arsy langsung mengambil tasnya yang lalu ia taruh di lantai.
“Mau kemana lagi bro?”. Tanya deni lagi.
“Gue ada urusan bentar”. Kemudian arsy langsung meninggalkan kelas dan menuju kekantin untuk bertemu teman-teman panitia pensi untuk membahas acara pensii nanti.
            Jam menunjukkan pukul 17.00 dan Arsy baru sampai rumah. Hari ini Arsy tidak menjemput adiknya karena kesibukan kuliah dan acara pensi. Arsy langsung menuju kekemar dengan wajah lelah dan langsung membaringkan badannya di atas tempat tidurnya.
            Besok adalah acara pensi dan persiapan untuk acara tersebut 95% sudah sia. Dalam acara tersebut ada beberapa pertunjukan antara lain band-band kampus dan tarian-tarian baik airan radisional dan modern. Satu hari sebelum acara pensi Arsdan teman-temannya sibuk mempersiapkan semuanya dan selesai pada pukul 23.30.
            Pensi dimulai beberpa jam lagi, tapi masih ada beberapa panitia yang belum hadir.
“Coba kamu hubungtu hari sebelum acara pensi Arsdan teman-temannya sibuk mempersiapkan semuanya dan selesai pada pukul 23.30.
            Pensi dimulai beberpa jam lagi, tapi masih ada beberapa panitia yang belum hadir.
“Coba kamu hubungi ang belum datang”perintah Arsy kepada salah satu temannya.
“Sory gue telat dikit, tadi telat bangunnya”.ucap Bayu.
“iya gak apa-apa, cepet selesaikan tugasmu”. Jawab Arsy.
            Penampilan pertama yaitu penampilan dari band jurusan musik, penampilan selanjutnya yaitu penampilan tarian tradisional. Dan salah satu penari dari tarian tradisional itu ialah gadis berkacamata yang pernah Arsy tabrak tepo hari. Arsy memperhatikan dengan cermat apakah gadi itu benar gadis yan pernah ia tabrak hari itu, karena gadis itu terlat lebih cantik dari hari yangg lalu.
            Pensi telah usai, semua panitia dan pengisi acara berkumpul dibelakang panggung terlebih dahulu sebelum semuanya pulang ke rumah masing-masing. Saat yang lain sibuk berbincang-bimcang dengan para panitia, Arsy sibuk mencari gadis yng ia lihat tadi. Ia masih penaaran apakah gadis itu benar gadis yang pernah ia tabrak.
“Maaf, apakah anda yang pernah saya tabrak tempo hari”. Sapa Arsy sambil mengacungkan telunjuk kewajah gadis itu.
“Iya mas, ada apa ya?”.
“Gak apa-apa, apakah ada yang terluka?”.
“Alhamdulillah gak ada mas”.
Arsy dan gadis itu ngobrol panjang lebar. Lama kelamaan Arsy dan gadis itu semakin dekat, hingga pada suatu malam.
“Kita sudah dekat dan sering ngobrol bareng”.
“Iya memangnya kenapa?”.
“Gak apa-apa sih, tapi apakah hubungan kita akan sejauh ini saja?”’
“Maksudnya?”.
“Mau gak kamu jadi pacaraku?”.
“Haah?”. Gadis itu kaget setelah mendengar perkataan Arsy. “Aku takut nanti kamu kecewa”.
“Aku gak bakal kecewa, karena aku sudah mantap memilih kamu”.
“Aku takut gak bisa selalu disisi kamu”.
“Aku yang akan selalu ada untuk kamu. Jadi jawabannya apa?”.
“Iya aku mau”.
Arsy sangat senang mendengar perkataan itu.
            Perjalanan kisah cinta antara Arsy dan gadis itu sudah berjalan 4 bulan.
“Kamu lihat laras gak?”. Tanya Arsy kepada salah satu teman gadis itu. Ya nama gadis berkacamata itu.
“gak lihat tuh”.
Sepanjang hari Arsy mencari Laras di kampus tapi gak ketemu, kemudian Arsy kerumah Laras dan kata pembantu di rumah Laras masuk rumah sakit karena penyakitnya kambuh. Bergegas Arsy menuju kerumah sait.
            Arsy mencari kamar kenanga dimana Laras dirawat dikamr itu. Dan akhirnya ketemu. Arsy membuka pintu perlahan-lahan. Didalam ada Laras yang masih tertidur pulas. Arsy pun langsung duduk disebelah ranjang Laras. Tiba-tiba Laras terbangun.
“Lho kamu kok ada disini?”. Laras kebingungan kenapa Arsy bisa tau kalau dia .dirawat disini.
“Kenapa kamu gakbilang kalau kamu sakit”.
“Aku gak mau bikin kamu sedih”.
“Kamu tidak boleh merasakan sakit sendirian”.
“Ini alasannya kenapa dulu aku bilang takut ngecewain kamu takut gak bise selalu disisi kamu”.
“aku juga bilang kalau kamu gakbisa selalu disisi aku maka aku ang akan selalu disis kamu”.
            Setiap hari setelah selesai kuliah ars selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Laras di rumah sakit. Pada hari itu keadaan Laras ngedrop dan kritis. Sebelum Laras nedrop ia berpesan kepada Ars untuk tidakmenangisi kepergian Laras.
“kamu harus bahagia dan semangat dalam menjalani hidupmu”. Laras berusaha bicara dalam keadaan mulutnya dioksigen.
“Kamu ngomong apasih? Kamu harus percaya kamu bisa sembuh”.
 “Iya, tapi aku sudah ditunggu oleh sang maha pencipta”.

Arsy mengenggam tangan Laras erat-erat. Tiba-tiba tanangan Larass melemas dan ia telah meninggal dunia.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer