AWAL PERJALANAN GUNUNG KEMBANG




Oke, mungkin tulisan ini tidak sesuai dengan waktu kejadin peristiwa yang akan aku ceritakan dibawah ini. sebelum masuk ke dalam cerita, aku mau ngasih tau terlebih dahulu waktu cerita ini terjadi yaitu pada 18 Februari 2019. Iya kurang lebih setahun yang lalu. Ceritanya tidak jauh-jauh dari petualangan karena aku suka petualangan lebih tepatnya suka dengan yang namanya perjalanan. Entah kenapa saat di perjalanan pikiran terasa refresh kembali. Pikiran bisa bersentuhan dengan bisingnya suara kendaraan dan juga angin jalnanan yang bercanmpu dengan polusi kendaraan dan terik panasnya kendaraan. Tapi itulah yang bikin pikran menjadi freesh lagi. banyak orang berpendapat bahwa apabila kita pergi ke suatu tenpat dan setelah sampai kita bisa menikmati pemandangan atau pun suasana dan saat itu juga pikiran menjadi segar kembali. Namun tidak dengan aku. Aku lebih menikmati perjalanan dan mencurahkan segala uneg-uneg atau menghamburkan kemumetan yang ada di pikiran saat sedang di perjalanan dan setah sampai di tempat tujuan barulah aku merasa aku yang baru dan masalah-masalah yang sebelumnya aku bawa sudah hanyut dan terbang di bawa angin jalanan.
Tidak perlu basa-basi lebih jauh lagi nanti malah melantur tak jelas cerita ini. ini adalah perjalanan pertamaku untuk menghilangkan semua kepenatan selama akhir tahun 2018 lalu. Alasan aku melakukan perjalnan ini yaitu karena ini aku jadikan sebagai pelampiasan sakit hati. Udah ya jangan di bahas lagi sakit hati karena apa. Perjalanan pertama ini mulai dengan melakukan pendakian di gunung Kembang yang terletak di Kabupaten Wonosobo. Awal mula melakukan pendakian juga sebenarnya tidak di sengaja, ada seorang teman kos namnya Ida yang ngajak aku mendaki. Kenapa dia mengajak aku dan buka temen yang lain? oh iya Ida sudah tau bahwa aku sudah punya basic pendakian walaupun masih dikit banget. Jadi dia mengajak ku untuk mendaki yang kemudian tanpa pikir panjang langsung aku setujui dengan alasan pelampiasan tersebut.
Awal mula rencana pendakian tertuju ke gunung andong. Untuk permulaan menurutku gunung andong no problem lah buat aku yang sudah beberapa bulan tidak melakukan pendakian. Kami berencana berangkat dari Semarang 4 orang. Aku, Ida, dan 2 cowok temen Ida yang sama sekali tidak aku kenal. Sebelum berangkat, Ida mengajak ku untuk bertemu dengan mereka terlebih dahulu di sebuah Cafe deket kampus untuk berdiskusi barang apa saja yang hendak di bawa dan peralatan apa saja yang harus disiapkan. Dan disana kami berdiskusi panjnag lebar. Kemudian di cafe tersebut Ida bertemu dengna temennya yang sebelumnya pernah melakukan pendakian bareng di gunung Ungaran. Kemudian Ida berinisiatif mengajak dia sebut sasaj Mas Marda. Dia langsung mengusulkan ke Gunung Kembang. Dimana gunung Kembang merupakan gunung yang tidak sepopuler dengan gunung-gunung yang ada di Wonosobo pada waktu itu. Sebelumnya kami mencari tau terlebih dahulu kondisi gunung tersebut, dan benar gunung tersebut masih jarang pendaki yang menyambanginya dan hutan disana masih cukup lebat pada waktu itu. Setlah cukup melakukan riset mengenai gunung tersebut, kami pun sepakat melakukan pendakian ke gunung Kembang dengan personil 6 orang aku, Ida, Mas Marda dan 3 cowok temen Ida lainnya yang tidak aku kenal sebelumnya, eh sebelumnya juga aku gak kenal dengan Mas Marda dan yang aku kenal dalam pendakian kali ini hanya Ida.
Hari pendakian tiba, kami sih berencana berangkat dari Semarang pukul 3 Sore dikarenakan ada beberapa kendala yang mangakibatkan kami berangkat dari Semarang jam 8 malam dan sampai di basecamp gunung Kembang pukul 10 malam. Setelah sampai di basecamp kami tidak langsung melakukan pnedakian, iya lah kami istirahat dulu setelah melakukan perjalnan cukup panjang karena di terpa hujan. Kami melakukan pendakian pukul 1 dini hari. Awal mula pendaian semangat masih menggebu-gebu dan energi masih terisi penuh. Seperti yang kalian tau bahwa mendaki itu capek ya iya emang bener capek siapa yang bilang enak. Setengah perjalanan pun belum ada kami sudah sering berhenti untuk istirahat dikarenakan sebelum berangkat energi dari salah satu tin emang udah capek dikarenakan selama sehari ia harus bolak balik ke 6 kota yang kemudian langsung melkuakn pendakian ke gunung Kembang, hal tersebut lah yang membuat energi habis. Sampai di gerbang pendakian yaitu di “Kandang Celeng” baru lah pendakian sesungguhnya dimulai. Mulanya jalur yang kami lalui dari basecamp sapai ke gerbang pendakian jalur aspal dan kanan kiri perkebunan teh.
Setelah masuk ke gerbang pendakian tidak secapek saat pendakian dari basecamp ke gerbang pendakian karena jujur saja aku paling benci dengan jalur aspal, entah kenapa jalur aspal lebih melelahkan dari pada jalur tanah di tengah hutan. Saat masuk di jalur pendakian kami melakukan pendakian dari gerbang pendakian ke pos 1 memakan waktu kurang lebih 1 jam dan itu sudah dengan istirahat tidur selama kurang lebih 15 menit. Iya emang selama pendakian kami banayak tidur di jalur dikarenakan itu tadi energi yang sudah tidak full lagi. setelah sampai di pos satu kami melanjutkan perjalanan ke pos dua dengan jarak tempuh kurang lebih 30 menit, selama waktu 30 menit tersebut kami hanya berjenti sebentar dan tidak sampai tidur. Setelah melawati pos 2 kami lanjutkan ke pos 3 dan di tengah perjalnan ke pos 3 kami memutuskan untuk istirahat “sebentar” tapi ternyata kami semua ketiduran d tengan jalur selama 2 jam sampai banyak pendaki yang melewati kami tapi kami cuek-cuek saja karena kami emang tidak mengejar meatahri terbit, iya benar kami adalah pendaki santai dan bukan sunrise hunter. Setelah kami bangun matahari sudah sedikit mengintip dari arah barat. Setelah energi sudah kembali terkumpul kami melanjutkan lagi perjalanan menuju pos 3 yang kurang lebih dari temapt kami istirahat menuju pos 3 memakan waktu 15 menit.
Setelah dari pos 3 nah ini nih pendakian yang menurutku lumayan membuat kaki terpatah-patah menjadi beberapa bagian. Mengapa demikian? Karena jalurnya yang memiliki kemingiringan sangat miring menurutku yang membuat lututku terasa ingin lepas dari badan. Dari pos 3 ke pos selanjutnya yang dinamakan dengan pos sabana memakan waktu cukup lama yaitu satu jam padahal tidak terlalu jauh namun dikarenakan jalur yang cukup miring dan membuat aku lebih sering istirahat yang membuat waktu pendakian menjadi lama. Sesampainya di pos sabana kemudian kami harus melewati tanjakan mesra yang mebih membunuh lutut lagi. sesampainya di tanjakan mesra matahari sudah keluar sempurna dan langit sudah terang. Perjalanan dari sabana ke puncak kurang lebih memakan waktu 1 jam dengan istirahat yang banayk.
Setelah perjuangan yang begitu berat melawati tanjakan mesra yang kemudian sampai lah kami di puncak kembang yang saati itu sudah ramai bahkan kami agak kesusahan mencari tempat untuk medirikan tenda karena memang cukup ramai dan memang waktu itu sedang weekend jadi banyak pendaki. Sebenernya sih setelah sampai di puncak aku dan Ida tidak langsung membantu mendirikan tenda tapi kami langsung mengambil beberapa foto, maklum saja pendaki feed instagram. Setelah puas mengambil gambar kami langsung membantu para cowok mendirikan tenda, dan setelah tenda sudah berdiri sempurna selanjutnya kami masak untuk mengisi perut yang sudah kosong sedari tadi. Selama perjalanan dari basecamp sampai ke puncak aku banyak diemnya karena ya itu yang aku kenal hanya Ida dan aku merupakan tipe orang yang tidak bisa langsng akrab dengan orang baru.
Kami berada di puncak kurang lebih sudah 2 hari 2 malam. Iya ini merupakan pendakian lama, emang aku akui kalo ini pendakian lama dan untungnya logistik kami cukup buat di puncak. Kenapa kali berlama-lama di puncak karena kami mager untuk turun. Karena ada beberapa hal yang mengharuskan kami turun akhirnya di hari ketiga di puncak kami pun turun dengan hujan yang menyertai. Bisa dibayangin dong di jalur pendakian hujan deres dan bagaimana licinnya. Udah lah bayangin saja sendiri aku tidak mau mendeskripsikan nanti menjadi terlalu panjang ceritanya. Oke kami turun dengan memakan waktu 3 jam dari puncak ke basecamp. Sesampainya di base camp kami tidak langsung pulang kami istirahat dulu yang rencana awalnya malam harinya kami akan kembali ke Semarang, namun emang dasarnya kami pendaki mageran alhasil kembali ke Semarangnya keesokannya. Selama di basecamp kami meninggalkan satu kenang-kenangan yaitu lukisan celeng yang membawa sebuah ransel.
Oke itu tadi perjalanan pertama aku ke Gunung Kembang dengan waktu perjalanan 5 hari. Iya iya aku tau itu perjalanan lama untuk sebuah pendakian ke gunung Kembang saja. tapi aku sangat menikmati perjalanan tersebut dan dari perjalanan tersebut awal mula perjalanan saya dimulai, dan dari perjalanan tersebut pula saya mengenal tim pendakian saya. seperti yang saya bicarakan diatas bahwa tujuan saya melakukan pendakian yaitu pelampiasan sakit hati, lalu apakah sembuh sakit hati saya tersebut dan ternyata belum.
Oke sekian cerita pendakian gunung kembang dari aku, yang nantinya akan ada cerita pendakian-pendakian di gunung-gunung Jawa Tengah yang lainnya. Selamat membaca dan maaf apabila ceritanya tidak menarik atau cara penyampaiannya tidak menarik karena saya menulis ini setalah kurnag kebih 3 tahun saya tidak menulis blok, tapi semoga kalian suka.

Komentar

Postingan Populer